Minggu, 01 Februari 2009

AMIN RAIS : BANGSA INI MASIH BERMENTAL JONGOS

Tasikmalaya, Rakyat Indonesia kini saatnya harus bangkit dari keterpurukan dan kebodohan, tidak ada lagi rasa takut bahkan kita harus berani melepaskan ketergantungan kita kepada bangsa lain, karena semua itu tidak akan membuat kita menjadi dewasa dan tidak akan membuat maju. Demikian yang disampaikan Tokoh Cendikiawan yang juga pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Prof.Dr.H.Amin Rais,MA saat melakukan diaolg interaktis bersama komponen masyarakat Kota Tasikmalaya, Sabtu (31/1) di kawasan tempat wisata Karangresik.

Diaolog yang diprakasai oleh Forum Pencerahan Masyarakat Tasikmalaya itu dihadiri oleh Walikota Tasikmalaya Drs.H.Syarif Hidayat,M.Si, para tokoh ulama, pemuda, para pengusaha juga masyarakat Kota/Kabupaten Tasikmalaya.

Amin Rais yang pagi itu berbusana batik coklat terlihat masih segar dan kritis, bahkan celotehan serta kritikan-kritakan kepada Pemerintah masih terlontar dan itu sudah merupakan ciri khas dalam gaya berbicaranya yang selalu “blak-blakan” dalam mengkritik kebijakan pemerintah.

Bahkan tokoh kunci poros tengah ini menyoroti pemerintahan SBY-JK saat menerima kunjungan Presiden Amerika Goerge W Bush beberapa tahun lau dimana menurut Amin penerimaannya terkesan megah dan terlalu diagung-agungkan. “Bangsa kita masih memiliki mental pelayan atau “jongos”, kedatangan Bush si penjahat perang ke Indonesia saat itu dirasakan terlalu berlebihan, padahal negara kita sudah merdeka dan berdaulat, masa kedatangannya harus membuat lapang khusus pendaratan helikopter di Kebun Raya Bogor, apa itu tidak berlebihan”, ujar mantan Ketua MPR ini.

Kritikan pedas juga sempat disampaikan oleh tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini saat berbicara masalah sumber daya alam Indonesia yang menurutnya harus dibuat undang undang khusus atau payung hukum tentang kebijakan ekonomi yang mendasar, seperti halnya undang-undang migas yang dibuat pemerintah yang sebenarnya menguntungkan bangsa lain, dimana gas alam hanya boleh digunakan oleh bangsa kita maksimal 20 %, sedangkan sisanya 80 % lagi untuk memenuhi kebutuhan negara tetangga kita seperti Jepang, China dan Korea.

Oleh karena itu dalam kesempatan tersebut mengajak kepada masyarakat Tasikmalaya dan bangsa Indonesia untuk bangkit dari kebodohan dan keterpurukan yang dibuat oleh Pemerintah sendiri, ini perli menjadi perhatian kita bersama, ajak Tokoh Reformasi ini yang sempat meluncurkan buku karangannya yang berjudul “Agenda mendesak bangsa selamatkan Indonesia”.

“Bangsa ini ternyata merasa ternina bobokan dengan perekonomian yang keropos, mudah-mudahan dengan pencerahan pak Amin, mari kita buka mata dan telinga untuk percaya diri melakukan perubahan demi kedaulatan bangsa”, kata Ketua Forum Pencerahan Masyarakat Tasikmalaya Deni Ramdhaan.(R-33)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar