Jumat, 16 Januari 2009

KANTOR DINAS PU KABUPATEN TASIKMALAYA KEMBALI JADI SOROTAN "KORUPSI"

Tasikmalaya,- Korupsi mungkin identik dengan materi, tetapi menyia-nyiakan waktu yang seharusnya masih dalam aturan kerja tentunya ini masih disebut korupsi gaya Pegawai baik Negeri maupun Swasta seperti “Korupsi Waktu”. Biasanya budaya korupsi waktu ini sering terjadi di daerah, bagaimana bila hal demikian terjadi pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang notabene gaji dan penghasilannya selalu utuh walaupun terdapat “bolong” pada jam kerjanya.
Seperti yang terjadi dilingkungan Dinas PU Kabupaten Tasikmalaya dimana budaya “Korupsi waktu” di SKPD yang letak kantornya cukup jauh (25 Km) dari kantor pusatnya Pemda/Setda yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya. Dari pantauan Tadjuk di dinas tersebut Jum’at (16/1) ternyata selepas jam 13.00 wib, kantor tersebut terlihat “kosong molongpong”. Jumlah Staf-pun dapat dihitung dengan jari rasanya pada saat itu hanya beberapa gelintir karyawan yang terlihat masih bekerja, padahal kantor SKPD ini merupakan leading sector yang cukup penting dibanding SKPD lainnya.
Pelayanan masyarakat setipa Jum’at siang terutama selepas ummat Islam melaksanakan sholat Jum’t, kantor ini seolah bagaikan gedung besar yang hanya dihuni beberapa orang. Padahal SKPD atau Kantor Dinas lainnya yang berada dekat dengan Setda (Kantor Pemda), biasanya staf dan karyawan pulang selalu diatas pukul 15.00 WIB tidak seperti halnya di Dinas PU Kabupaten Tasikmalaya yang terkesan “budaya korupsi waktu” di Dinas ini sangat kental dan terbiasa. “Bisa saja karena lokasi tempatnya yang jauh dari kantor setda sehingga pengawasan dari Bupati atau Sekda kurang terkontrol, sehingga karyawan dan staf selalu pulang lebih awal dari jadwal yang ditentukan” kata Ketua Forum Peduli Kebijakan Arus Anggaran (PEKA) Abah Iwa kepada Tadjuk, Jum’at (16/1) yang ketika terlihat kecewa melihat kantor Dinas PU Kabupaten Tasikmalaya terlihat sepi aktivitas karyawan PU padahal masih dalam jam kerja. “Jam 1 siang gini udah sepi, mending kalau di pemakaman Cinehel atau Cieunteung wajarlah, inikan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat, jangan mentang-mentang jauh dari pengawasan pejabat Setda jadi seenaknya bekerja”, ujarnya.
Bupati atau Sekwilda seharusnya memberikan teguran keras karena menurut Aktivis yang juga aktif serta kritis ini merasa prihatin dengan kinerja di Dinas PU Kabupaten Tasikmalaya yang terkesan tidak menghargai waktu yang imbasnya merugikan masyarakat itu sendiri yang perlu dilayani, katanya.
Kepala Dinas PU Kabupaten Tasikmalaya I.S. Hidayat saat ditemui Tadjuk dikantornya Jum’at (16/1) sedang tidak berada ditempat. Namun menurut salah seorang pegawainya sedang pulang ke rumah untuk persiapan rapat nanti sore. “Bapak Kadis nanti sore rapat tentang Pramuka”, kata pegawianya tadi sambil meninggalkan wartawan..(R-56)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar